Sabtu, 14 Februari 2015

ARSITEKTUR IDEALIS


IDEALISME ARSITEK
Dalam konteks kerja kreatif arsitek, secara umum idealisme adalah sebuah tindakan yang dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang benar. Namun kebenaran disini mencakup berbagai pihak yang terkait dalam proses kerja kreatif arsitek.
Seyogyanya idealisme dilihat melalui sudut pandang yang lebih luas mengingat dalam kebanyakan kasus, arsitek tidak harus bekerja sendirian untuk mengerjakan suatu proyek. Dalam kenyataannya arsitek membutuhkan banyak pihak yang dapat dilibatkan dan dapat bekerja dalam satu tim (teamwork) sehingga arsitek tersebut harus bisa mempresentasikan sebuah hasil kerja kreatif yang baik tanpa harus menjelekkan pihak lain yang nantinya akan menghalangi proses kreatif arsitek dalam berkarya.
Setiap proyek memerlukan kerjasama untuk bekerja dalam satu tim yang dimulai dari tim yang paling kecil yaitu antara arsitek dan klien. Memang, gaya serta kreativitas desain bisa sangat bervariasi, begitu juga mereka yang disebut sebagai klien memiliki selera yang sangat beragam. Suatu  karya akan memancarkan pesonanya kalau arsitek dan klien merupakan paduan yang saling mengisi karena tidak setiap arsitek yang baik, bisa sesuai dengan setiap jenis para klien. Untuk itulah arsitek harus mengetahui apakah proyek tersebut membutuhkan kreasinya atau tidak ?
Pada kondisi proyek yang kompleks, diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti bergabungnya arsitek lansekap, ahli mekanikal dan elektrikal, desainer interior dan desainer struktur dalam proyek tersebut. Untuk tim yang lebih besar, sangat dibutuhkan pengertian dan disiplin yang tinggi karena masing-masing pihak tidak hanya bertanggung jawab pada scope pekerjaan masing-masing namun tetap harus meng-sinkronkan dengan pekerjaan yang lain dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Dapat dibayangkan jika proyek yang ditangani sudah berjalan selama berbulan-bulan namun sampai saat ini masih banyak yang perlu direvisi dalam arti mengkaitkan antara desain dan pemikiran anggota tim yang satu dengan yang lain, karena memerlukan waktu dan kesabaran. Belum lagi dalam satu proyek yang didalamnya banyak kepentingan terlibat, seperti keinginan klien, keterbatasan budget, arsitek yang ingin berkreasi dalam karyanya dan respek pada peraturan-peraturan yang berlaku. Bertambah lagi kepentingannya jika proyek tersebut adalah bangunan komersial berikut pengelolaan manajemen dari bisnis operator dengan orientasi bisnis dan profit semata. Dengan banyaknya kepentingan, maka akan timbul masalah-masalah yang variatif dan tiak pelak lagi menjadi konflik. Di sinilah dituntut profesionalisme dari idealisme seorang arsitek, seberapa bijak arsitek itu mampu mengelola masalah-masalah yang muncul tanpa harus merugikan pihak satu dengan yang lainnya dalam proyek tersebut.
Mengingat posisi dan scope pekerjaan arsitek yang sangat dominan seringkali arsitek sebagai leader dalam tim desain yang harus meng-cover aspek-aspek yang terkait. Karena semua arsitek yang terlibat dalam satu proyek harus senantiasa berfikir positif terhadap setiap orang yang terlibat. Ini adalah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk membangun sebuah portofolio yang baik dan positif. Arsitek yang selalu berfikir dan bertindak positif diyakini akan menumbuhkan percaya diri dalam melakukan sesuatu yang berhubungan dengan profesionalisme kerjanya dan menganggap idealisme arsitek adalah bagaimana menciptakan dan merealisasikan suatu karya serta merupakan kesuksesan dari satu proyek, yaitu menyangkut sukses dari berbagai sudut pandang pihak yang terkait.

Konsep Dalam Arsitektur
Konsep adalah gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam suatu kesatuan. Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan suatu cara khusus bahwa syarat-syarat suatu rencana, konteks, dan keyakinan dapat digabungkan bersama. Suatu konsep harus mengandung kelayakan, ia menunjang maksud-maksud dan cita-cita pokok suatu proyek dan memperhatikan karakteristik-karakteristik dan keterbatasan-keterbatasan yang khas dari setiap proyek.
Modern-Architecture-Design-Concept-Plan-02
Desain Interior
Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita,disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita.Olehkarena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior.Dari definisi tersebut didapat pengertian bahwa desain interior adalah suatu proses pembentukan ruang dalam, dengan cara memanipulasi volume ruang serta pengolahan permukaaan ruang. Desain interior bekerja dengan pertimbangan psikologi lingkungan,arsitektur dan desain produk. Pembentukan dari desain interior itu tersebut tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor sebelum mencapai bentuk akhirnya.
Master-Stateroom-Concept-1
Dalam penataan ruang interior hal-hal yang terkait seperti :
1. Furniture
2. Cermin
3. Lukisan
4. Armatur Lampu
5. Tanaman Indoor
6. Partisi
7. Cat Dekoratif
8. Wallpaper, dll
Konsep Idealis Dalam Desain Interior
Idealisme memiliki kata dasar ideal. Ideal = a person or thing conceived as embodying such a conception or conforming to such a standard, and taken as a model for imitation (dictionary.com). Ideal adalah suatu konsepsi akan sebuah kesempurnaan dengan standar tersendiri yang menjadi model.
Idealis dalam arsitektur mengandung sebuah wawasan, gagasan, konsep dan skenario yang merupakan suatu rangkaian kesatuan yang berlanjut yang dapat menjadi dasar penting bagi arsitektur. Konsep ini memadukan berbagai unsur menjadi satu keseluruhan yang berkaitan dan memungkinkan arsitek mengerahkan sumber dayanya kepada aspek-aspek perancangan yang terpenting.
rKLUARGAelit3
Konsep-konsep yang berhubungan dengan standar kesempurnaan adalah konsep-konsep yang oleh arsitek dibawa kepermasalahannya. Jika arsitek membawa konsep yang tepat kepada proyeknya, ia dipuji untuk kecerdasannya. Jika pilhannya tidak sesuai, konsep tersebut menjadi suatu prasangka dan kemampuan dasar arsitek dipertanyakan. Konsep ideal melambangkan aspirasi yang tertinggi dan sasaran yang dimiliki arsitek.
Sebagai contohnya, seorang arsitek dapat membawa kedalam tiap proyek, serangkain konsep ideal mengenakan bagaimana menghemat energy dalam bangunan. Konsep ini mungkin meliputi pembagian ruangan-ruangan tata wilayah menurut kebutuhan akan sinar matahari, membuat bagian bangunan yang tidak terjendela yang dapat diputar terhadap arah angin dingin, mengatur sudut permukaan untuk alat-alat pengumpul panas, dan merancang untuk mampu mencukupi sendiri pada keseluruhan system.
ruangtamuMIN4
Standar-standar kesempurnaan (ideal) dapat mempunyai efek positif dan jika arsitek tidak  memiliki guna mengacu dan menggunakannya dalam perumusan konsep dan pengembangan rancangan-rancangannya, tugas arsitek akan menjadi lebih sulit. Pengalaman-pengalaman mereka yang terdahulu serta wawasan-wawasan yang memilikinya akan menjadi tidak berguna, dan tiap proyek akan harus dimulai dari coretan-coretan. Ini tidak akan membantu  baik arsitek maupun klien. Para arsitek yang fleksibel dan leluasa di dalam menekan standar-standar kesempurnaan yang berbeda untuk proyek-proyek yang berbeda pula memiliki suatu keuntungan dalam memberikan jasa kepada klien mereka.
Aliran Idealisme sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada hanyalah yang tiada” sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri.
rKLUARGAelit4

quincy-hotel-lobby-interior-design

Tidak ada komentar:

Posting Komentar